Tuesday, November 26, 2019

Gunakan Bahan Limbah Bambu, Kerajinan Banjar Terbukti Menjanjikan

Bambu

Kerajinan di Indonesia memang cukup diminati oleh masyarakat dalam maupun luar negeri, dengan bentuknya yang unik memberikan kesan tradisional yang eksotis. Salahs atu kerajinan yang tak kalah cantiknya adalah kerajinan di Kota Banjar, bahkan kerajinan ini tidak menggunakan bahan yang mahal. Hanya dengan Limbah Bambu, Kerajinan Banjar mampu hasilkan produk yang bernilai tinggi. 

Warga Banjar Manfaatkan Tunggul Pohon 
Ketika berbicara tentang kerajinan, tentu ada begitu banyak macam yang terlintas dalam pikiran kita. Mulai dari kerajinan kain hingga kerajinan kayu, masing-masingnya memiliki nilai dan tampilan yang cantik. Umumnya peluang usaha yang ingin memulai usaha kerajinan akan terbebani dengan modal awal, padahal sesungguhnya usaha kerajinan tidak selalu membutuhkan modal yang tinggi. 

Di Banjar, tepatnya pada Dusun Karangmukti terdapat seorang warga yang menggeluti usaha kerajinan. Yang membuatnya berbeda adalah, warga yang memiliki nama Puji Wiyanto (63) itu membuat kerajinan dari bahan yang bernilai ekonomi. Ia memanfaatkan limbah atau tunggul pohon bambu, serta kayu untuk menghasilkan sebuah produk kerajinan. 

Mengutip dari harapanrakyat.com, awal Puji menunjuk bahan tersebut adalah karena melihat banyak sisa tunggul pohon bambu yang terbuang. Sisa tunggul pohon itu hanya dikumpulkan, dan menjadi bahan bakar saja. Padahal menurut Puji limbah bambu tersebut memiliki nilai jual yang tinggi, apabila diolah lagi dengan benar. 

Bahan Limbah Pohon Bambu Disulap Menjadi Produk Berkualitas
Untuk usaha kerajinannya sendiri, Puji mengaku bahwa ia telah terjun sejak tahun 1985 ketika masih kerja di Gunung Babakan. Awalnya memang hanya berupa iseng belaka, namun ketertarikan membuat kerajinan semakin meningkat dan kini ia mengembangkannya dengan menggunakan limbah dari pohon bambu. 

Produk pertama yang dibuat dari limbah pohon bambu adalah sebuah miniatur pesawat jet tempur, serta sebuah miniatur dari kapal pinisi. Hasil pertamanya itu cukup menarik minat masyarakat, meskipun menggunakan alat yang seadanya namun banyak warga yang datang dan membeli produk  kerajinannya. Bahkan pada tiga bulan terakhir, masih ada yang memesan miniatur dari bahan limbah pohon bambu. 

Siapa sangka kerajinan yang terbuat dari bahan murah tersebut, bisa disulap menjadi produk dengan nilai jual yang tinggi. Tentunya keuntungan pun bisa didapatkan dengan lebih tinggi, apalagi masih jarang orang yang menggunakan limbah pohon bambu. Memang merupakan sebuah keputusan yang bagus bagi Puji, dalam melihat peluang usaha dengan memanfaatkan limbah pohon bambu ini. 

Harga Kerajinan Disesuaikan dengan Tingkat Kesulitan
Puji sendiri tidak mengikuti pelatihan untuk membuat kerajinan ini, ia belajar secara otodidak. Umumnya Pria berumur warga Banjar itu memanfaatkan tunggul bambu serta kayu, untuk membuatnya menjadi berbagai bentuk dari miniatur transportasi. Kerajinan yang buat dari limbah bambu seperti Jet Temput, Kapal Pinisi, Tank Baja, Helikopter, Lokomotif, serta berbagai bentuk alat transportasi lainnya. 

Puji menegaskan bahwa dengan menggunakan tunggul pohon bambu, maka kerajinan buatannya bisa lebih awet ketimbang hanya menggunakan kayu saja. Untuk soal harga, satu produk terkadang memiliki harga yang berbeda dengan produk lainnya. Rendah tingginya harga produk, tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan produk kerajinan tersebut. 
Contohnya seperti produk kerajinan kapal pinisi, dibandrol dengan harga minimal Rp 300 ribu rupiah. Sedangkan untuk kerajinan bentuk jet tempur, akan diberikan harga Rp 250 ribu rupiah untuk satu produknya. Dari harga tersebut, bisa kita lihat keuntungan yang akan diterima oleh Puji. Bahkan dari bahan dasar yang mudah dan murah, dengan perlakuan yang benar bisa menghasilkan produk bernilai tinggi. 

Untuk masalah transaksi penjualan, Puji tidak menggunakan media sosial. Sehingga ia menjual kerajinan dari limbah bambu ini secara langsung, dan bagi pembelinyapun juga perlu untuk mendatangi kota Banjar. Meskipun tidak memanfaatkan media sosial, namun keuntungan yang didapat oleh Puji cukup untuk menambah kebutuhkan di rumah. 

Kerajinan memang memiliki nilai tersendiri bagi pecintanya, apalagi jika kerajinan tersebut dibuat dengan tangan. Nyatanya membuat sebuah kerajinan tidak harus mengeluarkan modal awal yang tinggi, jika dapat melihat sebuah peluang dan kesempatan tentu bisa menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Dengan perlakuan yang baik dan benar, limbah pohon bambu pun bisa menghasilkan produk yang tahan lama dan berkualitas. 

1 comment: