
Kalau kita ngomongin soal “lingkungan hidup”, kadang yang terbayang itu cuma soal pohon dan sampah. Tapi kalau kamu tinggal di Sragen, kamu pasti tahu kalau urusan lingkungan itu jauh lebih luas dan kompleks dari sekadar bersih-bersih taman. Di balik udara segar dan jalanan yang makin rapi itu, ada satu lembaga yang kerja keras tiap hari tanpa banyak sorotan yaitu DLH Sragen https://dlhsragen.id/, alias Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen.
DLH ini bisa dibilang “pasukan hijau” yang jadi tulang punggung dalam menjaga kualitas hidup masyarakat. Mulai dari ngurus sampah, penanaman pohon, pengawasan limbah industri, sampai edukasi soal kebersihan dan lingkungan ke sekolah-sekolah semua ada di bawah payung DLH.
Yuk, kita bahas lebih santai tentang apa aja sih yang sebenarnya dikerjakan DLH Sragen, kenapa peran mereka penting banget, dan bagaimana masyarakat juga bisa ikut ambil bagian.
1. Bukan Sekadar “Dinas Sampah”
Banyak orang masih salah kaprah, ngira DLH itu cuma ngurusin sampah. Padahal, kerjaan mereka jauh lebih luas.
DLH Sragen punya berbagai bidang kerja, mulai dari pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengelolaan persampahan dan limbah, penghijauan, sampai konservasi sumber daya alam.
Salah satu program menarik dari DLH Sragen adalah upaya mereka dalam pengelolaan sampah terpadu. Jadi bukan cuma ngangkut dan buang ke TPA, tapi juga diajak masyarakat buat memilah sampah dari rumah. Ada bank sampah, gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan edukasi rutin ke warga.
Tujuannya sederhana tapi keren supaya sampah bisa punya nilai ekonomi, dan nggak semuanya numpuk di tempat pembuangan akhir. Bahkan di beberapa desa di Sragen, sudah banyak ibu-ibu PKK yang aktif di program bank sampah ini. Dari sampah plastik yang tadinya dianggap nggak berguna, bisa jadi tambahan uang belanja. Menarik, kan?
2. Menjaga Udara dan Air Tetap Bersih
Selain urusan sampah, DLH Sragen juga fokus menjaga kualitas udara dan air.
Sragen memang dikenal punya banyak industri kecil-menengah, dari pabrik tahu sampai tekstil. Tapi kalau nggak diawasi, limbah dari industri itu bisa mencemari sungai dan merusak lingkungan sekitar.
Nah, di sinilah DLH turun tangan. Mereka rutin melakukan pemantauan kualitas air dan udara, serta memastikan setiap pelaku usaha punya izin lingkungan dan sistem pengelolaan limbah yang sesuai aturan. Kalau ada yang nakal buang limbah sembarangan, siap-siap aja ditegur atau bahkan dikenai sanksi.
Program semacam ini penting banget buat menjaga keseimbangan ekosistem. Karena kalau sungai udah tercemar, bukan cuma ikan yang mati tapi juga berdampak ke petani, warga sekitar, bahkan sumber air bersih kita.
3. Menghijaukan Sragen Lewat Gerakan Menanam Pohon
Kalau kamu jalan-jalan di beberapa titik di Sragen seperti sekitar Alun-Alun, jalur lingkar utara, atau beberapa desa di pinggiran, kamu pasti lihat banyak area yang sekarang makin hijau dan asri. Itu bukan kebetulan, lho. DLH Sragen memang lagi gencar banget dengan gerakan menanam pohon dan penghijauan lingkungan.
Mereka sering kolaborasi dengan sekolah, komunitas pecinta alam, sampai perusahaan swasta lewat program CSR untuk penanaman pohon bersama. Tujuannya nggak cuma biar indah dilihat, tapi juga buat menjaga udara tetap bersih dan menahan erosi tanah.
Menariknya lagi, DLH Sragen juga punya kegiatan urban farming di beberapa wilayah. Jadi, lahan kosong yang tadinya terbengkalai, sekarang disulap jadi kebun sayur dan tanaman obat keluarga. Hasilnya bisa dikonsumsi warga sekitar, dan yang penting, bikin lingkungan jadi lebih hidup.
4. Edukasi Lingkungan Sejak Dini
DLH Sragen tahu banget bahwa perubahan besar dimulai dari kebiasaan kecil. Makanya, mereka sering banget turun ke sekolah-sekolah buat ngadain edukasi lingkungan.
Ada program Adiwiyata, yaitu sekolah berwawasan lingkungan, di mana siswa diajarkan buat peduli sama alam mulai dari memilah sampah, menanam pohon, sampai hemat air dan listrik.
Lewat cara ini, anak-anak jadi terbiasa menjaga kebersihan dan punya rasa tanggung jawab terhadap bumi sejak kecil. Harapannya, nanti saat mereka dewasa, perilaku cinta lingkungan itu sudah jadi kebiasaan, bukan sekadar program sementara.
5. Kolaborasi dengan Masyarakat dan Komunitas
DLH Sragen juga sadar kalau menjaga lingkungan nggak bisa jalan sendirian. Butuh kolaborasi dengan masyarakat.
Banyak kegiatan yang mereka adakan bareng komunitas, seperti kerja bakti massal, lomba kampung bersih, dan gerakan Jumat Bersih.
Salah satu hal keren yang sering dilakukan adalah lomba antar-kelurahan dengan tema kebersihan dan inovasi pengelolaan sampah. Hasilnya? Banyak kampung di Sragen sekarang makin rapi, hijau, dan jadi contoh bagi daerah lain.
6. Tantangan dan Harapan ke Depan
Tentu saja, pekerjaan menjaga lingkungan bukan tanpa tantangan. Masih banyak warga yang belum sadar pentingnya memilah sampah, masih ada pembuangan limbah liar, dan minimnya kesadaran untuk tidak menebang pohon sembarangan.
Tapi DLH Sragen nggak menyerah. Mereka terus melakukan sosialisasi, mengembangkan sistem pengawasan berbasis digital, dan memperluas kemitraan dengan berbagai pihak.
Harapannya, Sragen bisa jadi kabupaten yang bersih, hijau, dan berkelanjutan, di mana masyarakat dan pemerintah sama-sama bergerak menjaga lingkungan.
Saatnya Kita Turut Bergerak
Melihat semua yang dilakukan DLH Sragen, kita jadi sadar bahwa menjaga lingkungan itu bukan cuma tanggung jawab dinas atau pemerintah. Semua orang bisa ambil bagian.
Mulai dari hal kecil aja dulu buang sampah pada tempatnya, kurangi plastik sekali pakai, tanam satu pohon di depan rumah, atau ikut kegiatan bersih-bersih lingkungan.
Karena pada akhirnya, lingkungan yang bersih dan sehat itu bukan cuma buat pemerintah, tapi buat kita semua. Dan kalau Sragen bisa terus kompak dalam menjaga alamnya, bukan nggak mungkin kota ini akan jadi contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia.
No comments:
Post a Comment